windyway94 | Review J-Drama: ATARU (Reply)

Jangan anggap remeh orang ini karena dia memang punya kemampuan luar biasa. Dia adalah Chokozai (Nakai Masahiro), pengidap autisme dan Savant Syndrome. Penderita sindrom ini punya daya ingat yang sangat kuat. Dalam drama yang berjudul Ataru ini, diceritakan tentang Chokozai dan keeper-nya, Ebina Maiko (Kurihara Chiaki), yang memecahkan berbagai kasus yang disebut "trash case", yaitu kasus yang gak perlu diselidiki lebih lanjut kayak kasus kecelakaan atau bunuh diri. Jadi Maiko ini adalah polisi yang mau berhenti dari kepolisian karena banyaknya kasus yang masuk kategori trash case, padahal masih banyak petunjuk dan bukti-bukti yang mungkin mengarah ke kasus pembunuhan atau kasus lain. Selama memecahkan kasus, mereka dibantu Chief Sawa (Kitamura Kazuki); atasan Ebina di kepolisian yang narsis abis, Atsumi-san (Tanaka Tetsushi); dokter forensik kepolisian yang anaknya banyak, ayah dan adik Ebina, yaitu Ebina Tatsuo (Riju Go) dan Ebina Sho (Tamamori Yuta). Awal dari cerita ini adalah Chokozai yang tiba-tiba hilang di bandara. Di bandara, dia liat dan dengerin berita kasus ledakan di televisi, trus dia langsung ke TKP. Lalu dia ketiduran di TKP dan ditemuin sama Maiko. Sejak itulah Maiko jadi keeper-nya sampe identitasnya ditemukan. Chokozai ini punya menu makan yang nggak biasa; sarapan pake kuah mie kare, makan siang pake hotdog yang harus ada seladanya, dan makan malam cuma pake saos tomat sama mustard. Selama Chokozai dkk memecahkan kasus, nanti akan terbongkar tentang masa lalu Chokozai dan alasan Maiko jadi polisi.

Awalnya aku kira bakal bosen nonton drama ini karena aku gak kenal sama seluruh pemainnya, hahaha. Tapi karena emang pengen dan suka nonton drama detektif akhirnya aku tonton aja. Ternyata seru banget. Ingatan Chokozai yang amat sangat cemerlang kadang-kadang bikin aku mikir apa yang nggak diinget sama orang ini. Terus ekspresi lebay-nya Maiko dan Chief Sawa yang selalu bikin ngakak, jadi mereka lebih mirip duo pelawak daripada polisi. Drama ini berjumlah 11 episode (2012), 2 SP (2013), dan bentar lagi movie-nya bakal main bulan Agustus ini; judulnya Ataru: First Love & Last Kill. Sama kayak drama detektif pada umumnya, yaitu ada kasus berbeda di tiap episodenya dan cerita yang mendukung plot utamanya. Jadi waktu Chokozai denger berita pembunuhan, kan biasanya ada pembahasan sedikit tentang lokasi dan bukti-bukti yang ditemukan, dia akan ngomong "Mission Accepted" dan langsung ke TKP. Jalan kaki. Chokozai ini juga sering bikin Maiko dan yang lain khawatir karena ilang dan muncul tiba-tiba. Kalo udah nemuin petunjuk tentang kasus itu, dia langsung nyebutin itu berkali-kali sambil muter-muter dan nunjuk-nunjuk gitu. Dan pas kasusnya terpecahkan, dia akan bilang "Mission Accomplished" terus pingsan dan nangis.

Favorite Scenes:
1. Gelembung sabun dan jarinya Chokozai
Chokozai ini selalu ngebayangin kalo bukti-bukti yang dia lihat ada di dalem gelembung sabun. Bukti yang bener akan bersinar dan yang salah akan jadi item. Terus gelembung-gelembung itu muncul seolah-olah karena gerakan jari-jarinya Chokozai yang kayak orang petik jari. Rasanya kayak kita tuh dikasih tau sama Chokozai mana bukti yang bener dan salah lewat gelembung tadi.
2. Dimana ada cermin, disitu ada Chief Sawa
Chief Sawa ini bener-bener sangat narsis sekali. Tiap ngeliat kaca dia akan benerin poni kriwilnya trus jadi sok jaim. Kayaknya dia emang karakternya suka dandan banget.
3. Makan malam di rumah keluarga Ebina
Adegan makan di drama ini banyak banyak banget lho, dan yang paling sering adalah makan malam. Menunya sih simpel dan biasanya ada kroket enak kesukaan keluarga Ebina. Tapi yang bikin nggak enak adalah mereka cuma beli 3 kroket dan tiba-tiba Chief Sawa nongol trus ikut makan di sana. Akhirnya Maiko selalu gak kebagian kroketnya, padahal itu adalah makanan favoritnya. Pernah suatu hari Chief Sawa bawain karaage yang bentuknya mirip kroket tapi Maiko tetep gak mau makan kalo gak pake kroket itu.